BERITA

Detail Berita

Vaksinasi Pelajar Seventas, Tingkatkan Imunitas Di Masa Pandemi

Selasa, 21 September 2021 09:21 WIB
193 |   -

Penulis : Siti Aura Dita - Komisi Jurnalis Seventaz

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas merupakan salah satu bentuk penyesuaian kegiatan yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pendidikan pada tahun 2021. Masa pandemi Corona di Indonesia sendiri sudah memakan waktu selama hampir dua tahun. Akan tetapi, sampai saat ini masih belum diketahui pasti mengenai kapan wabah ini usai. Sebagai langkah pengendalian sebaran virus Corona, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pada pengaplikasiannya, setiap wilayah dapat dikelompokkan menjadi beberapa level PPKM, sesuai dengan tingkat persebaran Corona yang terdapat di lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut, sekolah-sekolah di Indonesia pun memberlakukan level PPKM suatu wilayah sebagai indikator layak atau tidaknya pelaksanaan PTM Terbatas.

Bersumber dari laman web resmi Kemendikbud RI, satuan pendidikan yang berada di wilayah PPKM level 4 tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selain itu, Hendarman selaku Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan, "Pelaksanaan PTM Terbatas di wilayah PPKM level 1-3 harus tetap mengedepankan kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya." Menyikapi ketentuan tersebut, SMA Negeri 7 Tasikmalaya yang notabene merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah PPKM level 3, memfasilitasi program vaksinasi di lingkungan sekolah bagi peserta didiknya.

Program vaksinasi kali ini dijadwalkan dalam dua hari dengan jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinovac. Pada Jumat, 17 September 2021, di lingkungan SMA Negeri 7 Tasikmalaya tepatnya ruangan kelas X MIPA 1 sampai dengan  X MIPA 4, berlangsung vaksinasi dosis kedua bagi sebagian siswa kelas X dan XI. Hari berikutnya yaitu Sabtu, 18 September 2021, di tempat yang sama juga dilaksanakan vaksinasi dosis kedua bagi sebagian siswa kelas X dan XI, serta seluruh siswa kelas XII. Di sisi lain, pada kedua hari tersebut pun disediakan vaksinasi dosis kesatu bagi siswa yang belum berkesempatan mengikutinya pada 20 dan 21 Agustus 2021 lalu.

Meskipun tidak semua pelajar Seventas ikut serta dalam program ini, namun antusiasme mereka yang berpartisipasi tampak mendominasi. Sebelum pelaksanaan vaksinasi dosis kedua, Dea, siswi kelas X MIPA berbagi mengenai efek samping yang ia rasakan setelah vaksinasi dosis pertama, "Meriang, panas (demam), dan pusing." Ia pun mengungkapkan bahwa kiat yang ia lakukan untuk mengatasinya yaitu dengan makan dan berolahraga secara cukup. Selain itu, Dani sebagai siswa kelas X IPS yang mengikuti program vaksinasi dosis pertama pada hari yang sama, mengemukakan bahwa setelahnya hanya terasa pegal sedikit. "Buat teman-teman atau rekan-rekan yang belum divaksin, ayo divaksin, karena divaksin tidak (terasa) sakit," ujar Dani saat KJS pinta untuk menyampaikan pesan pada rekan-rekan Seventas yang belum mengikuti vaksinasi. "Divaksinlah dengan kemauan, agar imunitas tubuh lebih kuat. Jangan takut. Karena kalau sehat, Indonesia pasti hebat."

Pada hari kedua, Tim KJS berkesempatan untuk mewawancarai Kepala Puskesmas Kawalu, Asep Hermawan. Beliau memaparkan beberapa alasan kenapa siswa perlu ikut program vaksinasi. Bahwa dalam rangka percepatan (pemberian vaksinasi), semua masyarakat Indonesia baik yang berada pada tingkat sekolah ataupun masyarakat umum, harus mendapatkan vaksinasi sebagaimana edaran untuk melindungi diri dari yang terjadi sekarang ini yaitu wabah Corona. "Walaupun vaksinasi itu bukan untuk menghalau, akan tetapi setidaknya mengurangi (risiko dan efek samping terpapar)," jelasnya. "Kalau sudah vaksinasi mungkin tidak akan separah yang belum, karena sudah mendapatkan imunitas di dalam tubuh, kemampuan untuk melindungi tubuh kita pun meningkat."

Tips untuk menanggulangi efek samping pada kesehatan setelah divaksinasi pun beliau sampaikan, "Kalau memang ada kekhawatiran yang masih diragukan setelah vaksinasi, kita punya program untuk membantu, yaitu Kegiatan Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Jadi, kalau misal ada demam, ada pusing, atau keluhan yang lainnya terpenting jangan kaget, silakan hubungi call center pada kartu vaksinasi, bisa lewat telepon. Nanti anda lanjutkan ambil obatnya di puskesmas atau bisa juga mungkin konsultasi pada dokternya."

Sementara itu, Sersan Mayor Didi, selaku perwakilan dari Babinsa yang mengawasi pelaksanaan kegiatan berpesan, "Untuk siswa khususnya dan umumnya seluruh (warga) yang ada di kampus SMA Negeri 7 Tasikmalaya, mudah-mudahan setelah selesai vaksinasi ini, jangan sampai karena merasa sudah vaksinasi jadi terlena memperhatikan protokol kesehatan. Mudah-mudahan selurih aktivitas sekolah bisa berjalan seperti normal kembali." Selaras dengan pesan tersebut, Pak Asep menambahkan bahwa kita harus tetap waspada, dan berpikir bahwa, mungkin anda yang terkena (paparan virus) oleh saya, atau saya terpapar oleh anda. "Jadi, sekarang tetap terapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Itu yang utama, ditambah dengan 2M lainnya yaitu mengurangi kerumunan dan mengurangi bepergian. Jangan lupa juga untuk mendapatkan vaksinasi."

Pada akhirnya, pola hidup yang baik pun menentukan besar kecilnya potensi terpapar virus Corona di masa pandemi. Berdasarkan pada peliputan kegiatan vaksinasi ini, dapat disimpulkan bahwa meski vaksinasi pelajar bukan syarat pelaksanaan PTM Terbatas, program yang diadakan oleh Seventas ini tetap termasuk salah satu pendukung dalam ikhtiar menjaga kesehatan bersama. Dengan demikian, tujuan utama yaitu normal baru yang sukses dapat segera tercapai. Pelajar Indonesia sehat, pelajar Indonesia hebat.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini